– @timoreous
Ada rindu yg
entah berjalan kemana,
Pada setiap hujan yg sudah reda.
Ada api yg terus menyala, membakar belantara jiwaku.
Membakar namun tak menyakitkan.
Panas namun menyejukan.
Ada sesuatu pecah didalam dadaku, tapi entah mengapa airnya mengalir dari sepasang mataku.
Terlebih saat aku sedang mengingatmu.
Pada setiap hujan yg sudah reda.
Ada api yg terus menyala, membakar belantara jiwaku.
Membakar namun tak menyakitkan.
Panas namun menyejukan.
Ada sesuatu pecah didalam dadaku, tapi entah mengapa airnya mengalir dari sepasang mataku.
Terlebih saat aku sedang mengingatmu.
– @almirapratiwi
Aku mendengar suara berisik ,
tadinya aku pikir hanya seorang, tapi aku
salah
Mereka banyak,bergerombol, berkerumun seperti
hendak mengejarku, membunuhku
Aku berusaha lari, tapi tidak bisa, kakiku
kaku, sudah dipaku mereka
Aku mendengar suara nyaring,
Suara mereka memekik, memekakkan telingaku,
sampai berdarah
Oh rupanya mereka saling memanggil
Senin memanggil selasa, selasa memanggil rabu
Rabu membentak kamis, kamis membentak jumat
Jumat menampar sabtu, sabtu menampar minggu
Mereka babak belur
Aku sekarat
Aku mendengar suara gemuruh,
Mungkinkah itu dari langit? Mereka melenguh?
Atau dari banyak hati yang gagal berlabuh?
Aku tidak tahan dengan ini, kau tahu?
Hanya aku yang bisa mendengarnya sendirian,
itu tak adil.
Aku mendengar suara syahdu
Aku menebak hanya seorang, dan benar hanya
seorang.
Kami berkenalan, aku tahu dia siapa.
Namanya; waktu.
Dia bercerita, katanya dia lelah berpura-pura
Aku buang muka, enak saja!
Kupukuli dia bertubi-tubi, sampai mati
Harusnya aku yang bicara begitu!
Aku menangis, tapi sudahlah, bukankah ini
takdirku?
Dihujam setiap hari oleh pertanyaan si waktu
Katanya “kapan kamu pulang?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar