Kamis, 18 Juli 2013

#DuetPuisi @masmblo dan @hayrara

Di Balik Senyummu
– @masmblo

Langkah kaki terasa berat 
Untuk ke depan, belakang atau menetap 
Luka yang haru biru 
Kini berwarna merah jambu 
Semenjak pertemuan kita tempo lalu 

Aku sudah lama terluka biru di dalam tubuh, larut dengan lelap bersama kesakitan yang menjadi kebiasaan. Lesu untuk berjalan, sebab semesta selalu menunjukkan bayang wajahnya di setiap sudut pengelihatan. 

Sampai akhirnya, langkah kaki ini menuju kamu.. Dibalik senyummu waktu itu, ada hatiku yang terjatuh. Senyum merona di pipimu, ingin aku bawa pulang dan pajang di kamar. Menawan. Sukar untuk digambarkan. Imajiku pun tak mampu mengambar utuh wajahmu. Aku ingin tetap bertemu, menikmati senyummu. 

Terimakasih, kini semenjak kita bertemu semesta seakan bersekutu untuk menunjukan kamu di setiap aktifitasku. Lalu aku terlupa cara bersedih karena masa lalu. 

Semoga, Tuhan tidak sia-sia mempertemukan kita. Merajut cerita yang berbahagia. 



– @hayrara


untuk kamu, mas..

entah bagaimana pagi ini begitu riuh..
menggempita lisan agar terus bersenandung pada sela sela senyumku..
ya.. hatiku kian rancu.. pertemuan kita akan segera berlabuh..
untuk sekedar melepas rindu yang telah berdebu dan terbujur kaku...


*terakhir kita berjumpa aku terperosok dalam pada tatap matamu..
jauh didalamnya kutemukan bongkahan cinta yang selama ini dambaku diam..
harta karun yang tak ternilai...

tulus sayup kutatap matamu, terdengar bisikan hangat akan keinginanku memelukmu..
saat itu inginku memenjara waktu, menjadikannya tawanan agar tak secepat itu berlalu.. 

kau lah muara segala penantian, rumah tempatku kembali..
tak sabar rasanya menunggu waktu ... melaju sampai kita bertemu.. lalu kuhentikan waktu itu untuk sekedar tenggelam dalam tatap hangat matamu..



                "izinkan aku menjadi tempat terakhir dalam mimpi malam mu.. menjadi penyambut datangnya pagimu, dan penghapus segala gusarmu, izinkan  aku mas.. "

bisik dibalik senyum maluku...saat itu...

aku merindumu diam diam.. tetap memelukmu dalam doa, memperhatikanmu dalam asa..
aku yang merindumu diam diam, kian tersandung kegusaran yang mencekam, pertanyaan yang terus megelabu "kapan kita bertemu lagi?"

kini jawaban ku terima... senyum meronaku kembali menebal merah delima.... 
  

terimakasih telah menjadi akhir penantianku, mas
terimakasih telah setia menjadi lamunanku..


*peluk hangat sang penantimu, ampas kopi itu masih hangat 


(membalas puisimu,http://www.khoyandloser.blogspot.com/2013/07/dibalik-senyummu.html )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar