Kamis, 18 Juli 2013

#DuetPuisi @rizkyanaindah dan @hazelsuxx

– @rizkyanaindah

Teruntuk @hazelsuxx

Hai, Kamu.
Ini puisi pertamaku untukmu
Sebagai pelepas rindu
Yang sesekali menggelayut syahdu
Perlahan datang mengetuk kalbu
Hai, kamu, Peracik Rindu
Apa kabar dirimu yang tak kunjung memberi kabar
Meski lelah tetap kunanti dengan sabar
Mengupayakan agar tetap tegar
Di sepertiga malam ini kembali kualunkan sendu mengatasnamakan dirimu.
Ya, kamu yang berhasil membuatku rindu.
Rindu yang sesekali hadir saat bentangan jarak tercipta
Membuncah dalam raga 
Kulantunkan do’a dan selalu kuselipkan namamu di antaranya
Sengaja, agar kau baik-baik saja
Kini ku hanya bisa menunggu sembari bertopang dagu
Berharap potongan-potongan kisah yang dulu pernah kita cipta
Terangkai kembali menjadi cerita
Beratasnamakan “Kita"



– @hazelsuxx

Teruntuk @rizkyanaindah

Bukankah kau pernah bilang bahwa rindumu masih miliku?
Begitupun denganku, masih diujung jalan yang sama
Dibalik tembok pembatas yang tercipta karena menahan rasa
Kepada angin aku bertanya
Haruskah ada batas?
Yang menghalangi kita? membuat kita berhenti?
Atau berputar kembali, menelusuri apa yang salah dengan ini
Kenapa tak ada lingkaran sempurna?
Agar kita bisa kembali
Wahai pemeluk rindu
Telah kuseduh puisimu dalam secangkir kopi
Ku rasakan cinta dalam setiap sesapnya
Maafkan aku telah membawa pergi cahayamu
Dalam gelap kau mencari
Terpaksa memahami semua yang tak pasti
Kepadamu Hawa surgaku
Tak pernah rampung ku gambarkan keindahanmu
Tak ada benteng yang memagari kehadiranmu
Kau lebur rindu menjadi aksara
Kau pahat rasa menjadi untaian doa
Perlukah alasan untuk membuat sesuatu menjadi tanya?
Tengah malam aku terjaga
Mendengar kidung utara membisikan sebuah nama
Kubungkam nada menjadi syair
Ku kirimkan bersma jutaan sinar bintang kepadamu

Syair nurani bernama, Kamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar