Kamis, 18 Juli 2013

#DuetPuisi @GIZIPP dan @egaagaaa

– @GIZIPP

Dek, biar saya jelaskan duduk perkaranya.

Jadi begini ceritanya…

Sebenarnya sederhana. Ternyata ada yang jauh dari semu dalam inginku.
Menginginkanmu dalam rindu tak cukup untukku.
Beginilah aku, dalam candumu. Tanpa kamu.

Dek, biar saya jelaskan duduk pelaranya.

Jadi begini deritanya…

Sebenarnya sederhana. Sepi itu bukan lupa dengan sekitar. Dia membunuh karena sekitar.
Itulah rindu. Dimana ini bukan karena sendiri, tetapi karena tanpa kamu.

Dek, biar saya jelaskan duduk percayanya.

Jadi begini beritanya…

Sebenarnya sederhana. Bolehlah aku memegangmu hatimu sekali ini saja?
Biar saja saya tahu ini benar tentang kamu.
Hanya itu ceritanya. Bagaimana menurutmu? Dek!



– @egaagaaa

Pada rindu yang jalang…
Aku harap engkau tak datang, di malam yang panjang ataupun pada saat petang menjelang.
Pada rindu, hatiku mengejang.

Pada rasa yang yang kian digerogoti sepi…
Tiada ikrar yang ingin aku ingkari, ataupun sejumput curiga yang tak bertepi. Aku disini, masih setia menanti.

Pada kamu pemilik tulang rusuk kiri yang tiada…
Tak adakah rasa lelah saat ia menaruh ragaku dan ragamu berjauhan disana?
Tak adakah sepatik mimpi yang mampu membawamu sejenak melepas derita? Atau hanya sekedar datang membagi sedikit cerita?

Pada pencipta segala keindahan di alam semesta…
Teriima kasih karna telah menitipkan perasaan yang sama pada kami berdua
Terima kasih atas jarak semu yang terbentang antara ragaku dan raganya
Terima kasih pula untuk kedekatan antara hatiku dan hatinya
Terima kasih untuk telah menjaga perasaannya yang saat ini berada jauh entah di belahan bumimu yang mana

Terima kasih ku ucapkan pada rindu, sepi,  kamu serta pada tangan maha kuasa yang telah menciptakan ku dari tulang rusuk kirimu yang hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar