Kamis, 18 Juli 2013

#DuetPuisi @_wedh_ dan @rezaariesta

– @_wedh_

Dulu perasaan kita begitu menggebu, karena api cemburu semua berubah jadi abu.
Lalu terbang menghilang di kecup udara. Seiring itu pula, perlahan rasa yang kita punya hilang tertelan ego.
Bukan,  kita bukannya bodoh. Kita hanya lengah, lemah dalam hal mempertahankan.
Mungkin tangan-tangan kita kurang kuat menggenggam satu sama lain.
Mungkin jiwa kita kurang terikat dengan simpul kasih dan sayang.
Karena kata orang perasaan memang seperti pasir, semakin erat kita menggenggam, semakin banyak yang hilang.
Hilang secara perlahan namun pasti.
Tapi  sebenarnya hanya kita yang tahu apakah perasaan itu patut di pertahankan dan diperjuangkan.
Apakah rasa itu patut di buang atau dihilangkan.
Entahlah, terkadang rasa memang kurang ajar.
Aku mencintaimu tapi kamu mencintai yang lain.
Aku yang merindukanmu tapi kamu merindukan yang lain.
Tapi sampai kapan pun, sebuah rasa tak pernah salah, hanya kita yang perlu mengalah.
Untuk sebuah rasa, bisakah engkau memberikan aku dan dia satu kesempatan lagi?



– @rezaariesta

perihal rasa yang menggelitik rindu tanpa sentuhan.
perihal rasa yang menyapa rindu tanpa sepatah kata.
perihal rasa yang memanggil rindu tanpa suara.
perihal rasa yang begitu banyak dan selalu terhempas angin yang datang diam lalu perlahan berhembus.
perihal rasa yang begitu pekat, namun hanya sesaat.
entah apapun itu..

pada akhirnya, aku hanya ingin menjadi alasanmu tersenyum bahagia.
pada akhirnya, aku hanya ingin menjadi alasanmu merubah diri agar tampil lebih baik.
pada akhirnya, aku hanya ingin kita saling menyelipkan nama dalam tiap lantunan doa.
pada akhirnya, kamulah akhir tempatku melabuhkan hati.

ada rindu tertanam dalam hati,
rindu tanpa tepi, tanpa peraduan dan sepi.

"..padahal hati tak bisa memilih kepada siapa dia terjatuh"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar