– @eva_dino
Ia Si Gadis Gagu
Hanya mengerti aksara, namun tak mampu bicara
Bukan! Ia bukannya bisu!
Ia hanya gagu
Tak mampu mengungkapkan perasaannya pada pria yang ia
cintai sedari dulu
Ia Si Gadis Gagu
Melihat pria yang ia cintai bercinta dengan wanita lain,
ia tak pernah berseru
Ia hanya mampu diam dan terpaku
Sakit! Seperti ada pedang yang menusuk kalbu
Ia Si Gadis Gagu
Mencintai pria yang memiliki lesung di kedua pipinya
Pria yang dulu sering membuatnya bahagia
Dulu…
Sebelum ia menjadi gagu
Ia Si Gadis Gagu
Tak ingin cinta merusak persahabatannya
Iya, pria itu, sahabatnya
Sahabat yang dicintainya
Entah sejak kapan
Ia pun tak paham
Maka ia lebih memilih bungkam
Menyimpan perasaan cintanya sendirian
Ia mencoba bertahan walau sebenarnya ia merasa sangat
kesakitan
Layaknya orang lumpuh yang mencoba berjalan di atas
kayu yang rapuh
Terkadang ia merasa tak lagi tangguh
Namun ia tak pernah berpikir untuk berlabuh
Ia jenuh menjadi Si Gagu
Pernah ia mencoba mengungkapkan perasaannya pada pria
itu
Kaku!
Lidahnya kelu…
Gugup!
Jantungnya terus berdegup…
Cukup!
Ternyata ia tak sanggup…
Kasihan Si Gadis Gagu
Ia tetap memilih menjadi gagu
Memendam cintanya pada pria itu
Tahukah kamu?
Pria itu, KAMU!
Dan Si Gadis Gagu itu, AKU!
Mataram, 18 Juli 2013
Untuk seorang sahabat yang kucinta, Akbar
Raya (@akbaraya)
– @akbaraya
Panggil ia Si Lelaki Buta,
Punya mata, tapi tak dapat memandang dengan seksama
Bukan! Ia bukannya tak mampu melihat dengan matanya
Ia hanya tak mampu menilai hal dengan hatinya
Memang ia Si Lelaki Buta,
Egois! Hanya mau menuruti nafsu yang kian membusuk
Mengejar cinta seorang gadis yang takkan pernah bertepuk
Tanpa sadar menepis cinta gadis lain yang telah lama terpupuk
Sungguh ia Si Lelaki Buta,
Tak suka dengan gadis manis berkererudung merah jambu
Gadis yang sering membuatnya kesal namun selalu tersenyum dengan tingkahnya
yang lugu
Dulu...
Sebelum kebutaannya menenggelamkan masa itu
Lihatlah ia Si Lelaki Buta,
Dengan bodohnya telah merusak tali persahabatan
Persahabatan dengan gadis riang yang selalu menemaninya
Dan kini ia menangis dalam derasnya arus penyesalan
Mengingat kenangan manis dengan si gadis sahabat sejatinya
Kini ia menunggu sendiri di tepi dermaga, tenggelam dalam lamunan masa
lampau
Mungkinkah mereka kembali seperti dulu?
Ia pun melamun tanpa peduli akan ruang dan waktu
Hingga debur ombak menariknya dari serpihan mimpi yang takkan bersatu
Kasihan ia Si Lelaki Buta,
Selamanya akan memandang cinta hanya dengan sebelah mata
Terhapus sudah semburat merah muda yang menghiasi pipinya
Pudar sudah rona-rona yang memancar di hatinya..
Tahukah kamu?
Gadis lugu itu, KAMU!
Dan lelaki buta itu, AKU!
Gadis lugu itu, KAMU!
Dan lelaki buta itu, AKU!
......................................................................................................................
Jakarta, 19 Juli 2013
Balasan untuk puisi karya Eva Dina Lathifah
(@eva_dino) , sahabat yang terlalu baik untuk menjadi nyata :)
http://dhynasaurus.blogspot.com/2013/07/si-gadis-gagu.html
http://dhynasaurus.blogspot.com/2013/07/si-gadis-gagu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar